Sektor Informal harus Digiatkan untuk Mengurangi Pengangguran

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Faizal Hafan Farid menaggapi jumlah angka pengangguran yang semakin tinggi mencapai 220 Ribu per akhir September 2021 di Kabupaten Bekasi. Foto: Pemkab Bekasi
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Faizal Hafan Farid menaggapi jumlah angka pengangguran yang semakin tinggi mencapai 220 Ribu per akhir September 2021 di Kabupaten Bekasi. Foto: Pemkab Bekasi

BekasiRaya.co – Peran sektor informal diharapkan bisa ditingkatkan dalam mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bekasi.

Sektor informal bisa menjadi salah satu cara pemerintah daerah memberikan peluang baru penyerapan tenaga kerja lokal dipasca pandemik Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Faizal Hafan Farid menaggapi jumlah angka pengangguran yang semakin tinggi mencapai 220 Ribu per akhir September 2021 di Kabupaten Bekasi.

“Ya selain sektor formal, sektor informal yang harus terus digenjot oleh Pemkab Bekasi,” ujar Faizal pada Rabu (13/10/2021).

Dia menjelaskan, pemberdayaan sektor informal seperti peningkatan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk bisa bekerjasama dengan industri atau perusahaan yang ada di Kabupaten Bekasi.

Misalnya saja UKM didorong untuk mengadakan apa yang menjadi kebutuhan industri dengan skala yang biasa terjangkau oleh UKM.

“Ya banyak yang dibutuhkan industri seperti catring, kebutuhan alat tulis kantor, atau penyediaan bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi perusahaan itu. Itu harus didorong Pemkab agar bisa dikerjasamakan dengan warga atau UKM lokal kita,” jelas Faizal.

Apalagi, jumlah industri di Kabupaten Bekasi mencapai lebih dari 7.000 dan akan menjadi peluang penyerapan tenaga kerja yang lebih menjanjikan sehingga bisa mengurangi angka penangguran.

Baca juga: Pemkab Bekasi Gagas Formulasi CSR Perusahaan Terintegrasi