Ridwan Kamil Uraikan Arah Ekonomi Jabar Pascapandemi

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menguraikan arah ekonomi Jawa Barat pascapandemi.(jabarprov.go.id)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menguraikan arah ekonomi Jawa Barat pascapandemi.(jabarprov.go.id)

BekasiRaya.co – Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil menjabarkan arah ekonomi baru Jawa Barat pascapandemi Covid-19.Strategi pemulihan ekonomi yang dirancang, pertama menjadikan investasi sebagai unggulan Jabar. Ia bertekad menjadikan Jabar juara investasi di Asia Tenggara.

“Kami ingin belajar. Juara-juara investasi di ASEAN itu apa kelebihannya. Kami ingin ‘Go ASEAN’,” ungkapnya saat mengisi webinar Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED): Peran Strategis Jabar dalam Pemulihan Ekonomi Daerah, di Gedung Pakuan Bandung, belum lama ini.

Kedua, di bidang kesehatan, tambahnya, Jabar masih kurang rasio pelayanan kesehatan. Secara teori, Jabar butuh tambahan 25 rumah sakit skala besar serta 5.000 klinik/puskesmas berbasis desa sebagai garda terdepan sebelum masyarakat masuk ke rumah sakit.

Kesehatan penting karena jika warganya semua sakit maka ekonomi tidak akan jalan.

Ketiga, kedaulatan pangan, Jabar perlu gagasan agar neraca pangan bisa mandiri. “Untuk padi kita sudah swasembada, tapi urusan telur, ayam, daging sapi, bawang, kita belum dimaksimalkan untuk memenuhi ketahanan pangan,” ungkapnya.

Keempat, revolusi digital di era industri 4.0. Saat ini teknologi digital telah mewarnai sebagian besar kehidupan masyarakat Jabar.

Kelima, ekonomi berkelanjutan (green economy) terus diupayakan. “Mobil listrik sudah, saya diangkat sebagai ketua organisasi daerah-daerah penghasil migas,” tuturnya.

Jawa Barat kini menjadi role model sebagai satu-satunya dari 34 provinsi di Indonesia yang berhasil memaksa kontraktor minyak menyumbang partisipatif interest (PI) sebesar 10 persen.

“Terakhir, regional tourism. Di Jabar ada dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni Metropolitan Rebana dan KEK Lido yang salah satunya akan mengembangkan pariwisata,” jelasnya.