Higienis dan Minim Penyedap Jadi Keunggulan Menu Eat Yummy

Ragam menu yang ditawarkan Eat Yummy yakni nasi ayam katsu teriyaki, nasi ayam katsu teriyaki with scrambled egg, nasi ayam katsu sambal matah, dan nasi ayam katsu sambal matah with scrambled egg. Foto: Eat Yummy
Ragam menu yang ditawarkan Eat Yummy yakni nasi ayam katsu teriyaki, nasi ayam katsu teriyaki with scrambled egg, nasi ayam katsu sambal matah, dan nasi ayam katsu sambal matah with scrambled egg. Foto: Eat Yummy

BekasiRaya.co – Mumpung masih muda Rahmanda Mutia Primardani berusaha mengisi hari-harinya dengan karya.

Dara kelahiran Surabaya, 23 Maret 1994 ini merintis usaha kuliner dengan brand Eat Yummy pada tahun 2016.

Saat itu, Mutia panggilan akrabnya, berpikir bahwa masakan sang bunda yang selalu enak menjadi modal yang bagus untuk usaha kuliner. “Jadi ini resepnya ala mama,” ucap Mutia.

Tak terlalu besar modal yang dikeluarkan, yakni hanya Rp200 ribu untuk membeli bahan baku.

Yang membuat menu ala Eat Yummy istimewa, kata Mutia, karena beda dengan menu kebanyakan yang ada di berbagai warung maupun resto.

“Kami betul-betul meminimalisir penggunaan penyedap rasa, selain itu kita menjaga kebersihan dan mempertimbangkan unsur kesehatan,” terangnya.

Ragam menu yang ditawarkan Eat Yummy yakni nasi ayam katsu teriyaki, nasi ayam katsu teriyaki with scrambled egg, nasi ayam katsu sambal matah, dan nasi ayam katsu sambal matah with scrambled egg.

Kisaran harganya antara Rp15 ribu – Rp18 ribu per porsi. Saat ini ragam menu ini hanya bisa dipesan secara daring melalui Gofood.

Agar produk makin dikenal, Mutia rajin mengikuti food bazar juga promo melalui media sosial.

“Tapi aku juga nawarin ke teman dan kerabat,” katanya.

Saat ini dalam sehari bisa laku hingga 30 porsi, dengan rata-rata omzet Rp1,5 juta per bulan.

Dalam membangun usaha ini tentu Mutia merasakan suka dan duka.

Sukanya yakni ketika produk diterima pelanggan dengan baik.

Dalam suatu pameran pernah ada pembeli yang selama tiga hari berturut-turut membeli produk Eat Yummy.

Pembeli itu juga merekomendasikannya ke teman-temannya.

Mutia pun bersyukur atas respon pembeli itu.

“Kalau dukanya, customer komplain, namun dari komplain kami pun memperbaiki diri agar lebih baik dalam memberikan pelayanan, baik dari segi rasa dan customer handling,” ujar Mutia.

Baca juga: Sibroo Camilan Sehat yang Tampil Beda