Bjorka Retas dan Jual Data BPJS Ketenagakerjaan

Bjorka menjual data milik BPJS Ketenagakerjaan itu dengan harga US$10.000 atau sekitar Rp154 juta. Foto: Instagram @wilearning
Bjorka menjual data milik BPJS Ketenagakerjaan itu dengan harga US$10.000 atau sekitar Rp154 juta. Foto: Instagram @wilearning

Bekasiraya.co – Bjorka adalah seorang atau sekelompok hacker yang tahun lalu bikin heboh tanah air sebab meretas beberapa situs Pemerintahan Indonesia.

Dia melakukan tindakan peretasan terhadap situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Bjorka mengaku bahwa ia berhasil mencuri dokumen rahasia miik Badan Intelijen Negara (BIN).

Bjorka juga membocorkan data pribadi milik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, dan Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G.Plate.

Baca juga: Mau Ikut Mudik Gratis dari Kemenhub, Ini Syaratnya

Di tahun 2023 ini, hacker ini kembali naik ke jagad digital dan media social.

Kali ini, ia menjual 19 juta data yang diduga milik BPJS Ketenagakerjaan di Forum Breached pada Minggu (12/3/2023) silam

Bjorka sukses mengumpulkan jumlah data yang dikompres sebanyak 5GB, sebelum dikompers 1GB, dengan total data 19.564.922 yang terdiri dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, email, nomor ponsel, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat bekerja dan lain-lain.

Dia juga memberi 100 ribu sampel data gratis.

Baca juga: Elon Musk Bangun Kota untuk Hunian Karyawannya

Namun, untuk keabsahan data tersebut, hanya bisa dibuktikan oleh BPJS Ketenagakerjaan atau lembaga terkait untuk menjawab apakah data sensitif yang mereka simpan mengalami kebocoran atau tidak.

Bjorka menjual data milik BPJS Ketenagakerjaan itu dengan harga US$10.000 atau sekitar Rp154 juta.

Di Forum Breached itu, ia juga menulis bahwa dirinya hanya menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin.

Bjorka menjelaskan jika ada yang berminat untuk membeli data yang dia jual, bisa menghubunginya melalui pesan pribadi di forum atau Telegram dengan format “I WANT TO BUY DATA [DATA NAME]”.

Baca juga: Arupa Kata Rilis Album Sedetik Senyawa yang Berkisah tentang Tragedi di Indonesia

Jika tidak sesuai format, maka Bjorka akan mengabaikannya karena dirinya menerima banyak pesan spam di Telegram. (AW)